Enzim ini oleh NOVO dijual dengan merk dagang Sweetzyme type
A, yang diproduksi dari jenis basilus. Sebagai aktivator dari enzim ini
digunakan ion Mg++, dan sampai batas tertentu dapat digunakan juga
ion kobalt. Inhibitor enzim ini adalah Ca++. Karena Ca++
dan Mg++ merupakan ion-ion kompetitor, maka kelebihan Ca++
di dalam hidrolisat dapat diatasi dengan cara membubuhkan Mg++ lebih
banyak. Perbandingan molar antara Ca dan Mg di dalam larutan harus dijaga
sekitar 1:10 atau lebih. Sebagai sumber Mg++ biasanya digunakan MgSO4.7H2O.
Stabilisator untuk enzim ini digunakanm Co++ atau SO3=.
Inhibitor bagi enzim ini adalah semua atau sebagian besar
unsur bervalensi dua, kecuali magnesium dan kobalt. Bahan-bahan tak larut atau
mengendap selama proses isomerisasi juga berpengaruh menahan bagi aktivitas
enzim. Oksigen berpengaruh negatif pada stabilitas enzim. Sebab itu penguapan
larutan dekstrosa dilakukan di tempat vakum.
Untuk mencegah pertumbuhan mikrobiologi, maka isomerisasi
harus dilaksanakan pada konsentrasi tinggi, sebaiknya sekitar 40% berat bahan
kering dan pada suhu tidak kurang dari 600C. Meskipun enzim ini
cukup stabil pada berbagai kondisi pH dan suhu, namun dengan meningkatnya pH
dan suhu, pembentukan warna pun meningkat pula.
Aktivitas maksimum dari enzim ini diperoleh pada pH diatas
7,5, sedangklan stabilitas maksimumnya pada pH7. Pada skala temperatur antara
60-650C, setiap derajat kenaikan suhu dapat meningkatkan aktivitas
enzim sebesar 6-7%, sebaliknya stabilitas enzim menurun dengan cepat sehubungan
dengan naiknya suhu.
Mengingat terjadinya sejumlah kecil hasil samping yang
bersifat asam (kurang 10meq.per liter), maka selama proses isomerisasi pH harus
selalu diawasi dan dijaga tetap dengan cara menambahkan sejumlah kecil basa,
misalnya 2M NaCO3.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar jika perlu menanyakan seputar Industri Ubi Kayu dan proses pengolahannya